Mengenal Burung – Taksonomi, Ciri, Sebaran, Habitat & Status Konservasi


Burung atau Aves ialah anggota keluarga binatang bertulang belakang yang mempunyai kemampuan terbang, meski ada beberapa yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Hewan yang tubuhnya ditumbuhi bulu dan mempunyai sayap ini terdiri dari 8.800 hingga 10.200 yang tersebar di seluruh dunia.





Selain hidup di alam liar, banyak diantaranya yang menjadi burung peliharaan, seperti burung murai, burung dara, burung perkutut dan sebagainya.





Fisik burung sangat bermacam-macam, misalnya burung berukuran besar seperti burung unta yang tidak memiliki kesanggupan melayang, serta burung kolobri yang bertubuh mungil namun mampu kepakan sayapnya sungguh cepat. Ada pula penguin yang hidup di Antartika sebagai burung dengan kesanggupan menyelam dan hidup di cuaca ekstrem.





Beberapa spesies burung juga menjadi binatang endemik sebuah tempat, contohnya adalah moa, kasuari, kiwi dan lain-lain.






Taksonomi





Burung ialah satwa bertulang belakang (vertebrata) dengan bulu dan sayap. Burung yakni kalangan kelas Aves yang masuk dalam filum Chordata dengan superkelas Tetrapoda.





Franchis Willughby serta John Ray pada tahun 1676 pertama kali mengembangkan klasifikasi ilmiah tentang burung. Klasifikasi tersebut tercdatat dalam edisi Ornithologiae. Kemudian pada tahun 1758, Carolus Linnaeus mengganti klasifikasi tersebut, sehingga tata nama biologi burung menjadi sebagai berikut:





Super KerajaanEukaryota
KerajaanAnimalia
FilumChordata
UpafilumVertebrata
Super KelasTetrapoda
KelasAves




Sebaran





Hampir seluruh habitat burung berada di darat dan tersebar di seluruh benua. Contoh koloni ekstrem dari burung ialah kalangan perkembangbiakan Petrel Salju yang hidup di ketinggian 440 kilometer (270 mil) di tempat Antartika, sementara itu sebagian besar jenis burung hidup di kawasan tropis.





burung dara




Burung dengan keanekaragaman tertinggi terdapat di kawasan tropis. Namun tingkat kepunahan di kawasan tropis juga lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya.





Sama mirip semua makluk hidup, burung juga menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar, contohnya seperti beberapa spesies burung laut yang datang ke daratan hanya untuk meningkat biak, serta penguin yang mempunyai kesanggupan menyelam sampai kedalaman 300 meter (980 ft).





Ada banyak jenis burung yang meningkat biak alasannya adalah introduksi atau diperkenalkan oleh insan secara sengaja. Contohnya yaitu introduksi burung puyuh selaku burung buruan. Sedangkan introduksi yang tidak disengaja ialah pembentukan populasi parkit pendeta liar di beberapa kota di Amerika Utara sehabis sebelumnya lepas dari penangkaran.





Beberapa jenis burung tersebar secara alami melalui habitat aslinya sebagai praktik agrikultural sehingga berpindah ke habitat gres yang lebih sesuai. Contohnya Kuntul Kerbau, Karakara Kepala Kuning, dan Kakatua Galah. Di seluruh dunia diperkirakan terdapat sekitar 8.800 hingga 10.200 spesies burung, sedangkan di Indonesia sendiri didapatkan kurang lebih 1.500 jenis burung.





Ekologi





Sebagian besar burung menghuni daerah yang terdapat dalam suatu ekologi tertentu. Sementara sebagian yang lain menempati kawasan atau habitat khusus sesuai dengan letak dan jenis makanannya.





Di suatu habitat tunggal mirip hutan, terdapat aneka macam spesies burung di daerah kanopi maupun hutan yang lebih dalam. Selain itu, ada pula burung yang hidup di lingkungan perairan dan biasanya mencari makan dengan cara memancing, menyantap tanaman, atau merebut makanan dari hewan lain.





Kategori burung pemangsa umumnya berburu hewan, serangga atau burung lain. Adapula burung yang mengonsumsi sari bunga yang mampu membantuk penyerbukan bunga. Sedangkan jenis burung pemakan buah memiliki peran penting dalam penyebaran biji.





Habitat Burung





Habitat akan berpengaruh terhadap karakteristik suatu makhluk hidup. Berdasarkan lokasi hidupnya, burung dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis habitat, antara lain:





murai hutan




1. Hutan





Burung hutan merupakan burung yang berdomisili atau berpopulasi di hutan. Hewan bersayap ini mencari pakan, berkembangbiak, dan melaksanakan berbagai kegiatan lainnya dengan bergantung pada keadaan hutan.





Umumnya burung yang berasal dari hutan mempunyai suara kicau yang manis, contohnya burung cucakrawa atau Pycnonotus zeylanicus, poksay kuda atau Garrulax rufifrons, serta murai batu atau Copsychus malabaricus.





2. Savana





Burung savana hidup di padang rumput atau savana. Beragam spesies burung bertempat tinggal, mencari pakan, hingga berkembangbiak di lingkungan savana yang berbentukpadang rumput. Contoh burung yang hidup di daerah savana yakni cica koreng atau Cisticola juncidis, merak atau Paco muticus, serta burung kerabat pipit atau Lonchura spp.





3. Danau





Danau ialah salah satu daerah tempat tinggal burung yang di dominasi daerah perairan. Burung danau secara spesifik memiliki kemampuan berenang dengan pakan utama berbentukalga serta ikan-ikan kecil.





Burung belibir atau Dendrocyga arquata, aneka itik-itikan atau Anas superciliosa, hingga titihan atau Tachybaptus ruficolis ialah contoh burung yang dapat hidup di kawasan tersebut.





4. Sungai





Burung sungai secara spesifik mencari pakan, berkembangbiak, dan beradaptasi di sekitar anutan sungai. Pembuatan sarang pun umumnya diposisikan di tepian sungai untuk mempermudah dalam mencari pakan. Contoh burung sungai yaitu burung cekakak atau Halcyon chloris, serta burung meninting atau Alcedo meninting.





Ada pula burung sungai yang secara spesifik hidup di daerah hutan, misalnya burung menintin kecil atau Enicurus velatus, menintin besar atau Enicurus leschenaulti, serta Motacilla cinerea. Habitat burung-burung tersebut berada di sungai atau sekitar perairan yang tidak terlalu dalam serta terdapat banyak batuan.





5. Gua





Burung yang hidup di gua memiliki sifat dan karakteristik khusus. Kondisi gua yang gelap ialah faktor utama yang kuat terhadap sifat dan aksara tersebut. Spesies burung yang hidup di gua yakni golongan walet atau dari suku Apodidae.





Kelompok burung tersebut umumnya menempati gua yang paling gelap atau dalam. Sedangkan kelompok Myophonus glaucinus serta Myophonus caeruleus merupakan dua spesies burung yang hidup di bab luar gua atau area tebing.





6. Pantai





Burung juga hidup di habitat pantai atau pesisir. Kawasan pantai umumnya mempunyai kondisi lingkungan berlumpur serta akrab dengan perairan dan sumber masakan. Spesies yang hidup di daerah ini lazimnya yakni golongan burung wader dengan 84 spesies yang ada di Indonesia.





Selain itu, burung wilwau atau Myctirea cinerea yang berkaki panjang serta paruh tebal dan runcing merupakan salah satu burung yang hidup sekitar pantai. Paruh tebal dan runcing tersebut ialah bentuk evolusi menyesuaikan dengan mangsanya, adalah ikan. Kawasan pantai yang ditumbuhi mangrove merupakan kawasan yang paling disenangi kelompok burung ini.





Ciri Burung Secara Umum





Burung dari kelas aves yang sudah diteliti berjumlah sekitar 9000 spesies dan tersebar di seluruh dunia. Beberapa diantaranya hanya mampu melayang hingga 8 meter dan spesies yang lain memiliki kemampuan terbang sangat bagus.









Berikut ini yaitu ciri atau morfologi burung secara umum, adalah:





1. Bulu





Semua spesies anggota Aves mempunyai bulu yang melindungi tubuh. Bulu yang dimiliki unggas terbuat dari keratin, yaitu sama mirip bahan dasar pembentuk rambut serta kuku. Selain melindungi tubuh, bulu juga berguna untuk menolong melayang.





2. Paruh





Bentuk paruh burung sangat bervariasi dan bentuk tersebut menyesuaikan dengan jenis makanannya. Sama seperti bulu, paruh burung juga mengandung zat keratin. Adanya paruh ini menajdikan burung tidak memerlukan gigi untuk mencacah kuliner.





3. Sayap





Sayap merupakan ciri paling utama dari seekor burung. Bagian ini lazimnya ditumbuhi oleh bulu. Bulu pada sayap berfungsi untuk membantu biar ketika sayap dikepakkan. Otot dada burung berbentuk melengkung. Otot tersebut berfungsi untuk mengangkat sayap agar dapat mengepak sehingga melayang lebih tinggi.





4. Telur





Burung ialah contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur atau ovovivipar. Bentuk dan corak telur burung pun beragam. Cangkang burung terbuat dari zat kapur yang melindungi bab dalam.





Telur biasanya akan dierami oleh induk agar tetap hangat. Embrio dalam telur akan mendapatkan nutrisi dari kuning serta putih telur. Fakta uniknya, pada umumnya burung yang mempertahankan sarang dan telur bukanlah betina, melainkan burung jantan.





5. Kemampuan Navigasi





Dulunya orang-orang beranggapan bahwa pergerakan burung ditentukan oleh arah matahari. Namun seiring berkembangnya ilmu pengetahuan, dimengerti burung memanfaatkan geomagnetik bumi sebagai alat navigasi.





6. Kelas





Aves terdiri beberapa upakelas, adalah Archaeornithes, Enantiornithes, Hesperornithes, Ichthyornithes, dan Neornithes. Sebagai teladan penjelasan, kelas Archaeornithes merupakan burung dengan ciri khas gigi serta paruh tajam. Sedangkan Neorithes ialah burung dengan tulang ekor dan sayapnya tidak bercakar.





7. Jenis Kelamin





Jenis kelamin burung dikelompokkan menjadi dua, yaitu monomophic dan dirnorphic. Spesies monomorphic ialah spesies yang sulit dibedakan berdasarkan penampilannya. Sedangkan dirnorphic ialah spesies yang mampu dibedakan jenis kelaminnya menurut penampilannya.





8. Endotermik





Burung mempunyai sifat endortermik. Endotermik yakni kondisi dimana burung bereaksi menyerap energi dari lingkungan. Suhu hambar merupakan keadaan yang dihasilkan dari endortermik. Berkat suhu hambar inilah burung tidak merasakan panas ketika terbang.





Selain kelas aves, mamalia juga merupakan mahkluk endotermik. Sebab sebagian besar mamalia melakukannya untuk memperlihatkan kehangatan kepada anaknya.





Status Konservasi





Indonesia ialah rumah bagi lebih dari 1.500 jenis burung dan menjadi negara ke-5 di dunia dengan 10.000 jenis hewan yang kini berkembang biak. Akan namun, beberapa populasi spesies tersebut mengalami bahaya kepunahan karena kerusakan habtat.





Berdasarkan data, bahkan 50% jenis burung di dunia terancam punah karena terganggu oleh aktivitas manusia. Contoh burung yang mempunyai ketergantungan sungguh tinggi terhadap habitat hutan yakni merpati hutan (Columba sp.) dan uncal (Macropygia sp.)


Comments

Popular posts from this blog

Jenitri – Taksonomi, Morfologi, Asal Pohon, Sebaran, Kandungan, Faedah & Budidaya

Easiest Way to Prepare Yummy Quick Pizza

Resep Es Gabus Pelangi Susu Tanpa Santan